TONGKAT PENDETEKSI HALANGAN UNTUK PENDERITA TUNANETRA KARYA MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA
Sumber foto: Dok.Humas Untag Sby |
Jarot Bangun Purnomo dari program studi Teknik Informatika mendapatkan predikat Tugas Akhir terbaik dengan judul “Tongkat Pendeteksi Halangan untuk Penderita Tunanetra dengan Sensor Ultrasonik Menggunakan Tenaga Surya.” Jarot menciptakan sebuah tongkat yang mampu mendeteksi halangan (objek) dengan memanfaatkan sensor ultrasonik dan tenaga surya.
Penelitian ini berawal dari Ibu Jarot yang seorang guru di SDN Klampis Ngasem 2 Surabaya dan guru SLB yang selalu berhadapan dengan murid-murid yang memiliki kekurangan. Jarot pun bersekolah di sekolah tempat Ibunya mengajar dan mempunyai teman-teman yang kesulitan untuk berjalan ataupun kesulitan untuk membaca. “Dari situlah saya mempunyai keinginan kuat untuk bisa membantu mereka. Saya belajar segala hal tentang teknologi untuk bisa membuat tongkat ini agar bisa membantu mereka yang low vision,” tutur Jarot saat ditemui Senin, 26/02/2018.
Meneliti alat yang bisa membantu orang lain yang mempunyai kekurangan adalah merupakan keinginannya sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Penelitian alat ini pun merupakan yang pertama kali, karenanya dimulai dari nol serta terus dipikirkan dan dikembangkan sebaik mungkin.
Salah satu yang harus terus dikembangkan adalah sumber daya yang digunakan dalam tongkat ini. Awalnya dia menggunakan baterai, baterai ini selalu habis dalam jarak waktu pemakaian 4 - 5 hari. Sedangkan dia membuat tongkat untuk yang mempunyai masalah dalam penglihatan. “Jadi kalau nanti baterai habis tidak mungkin tunanetra akan mengganti baterainya sendiri. Karena itu saya mencari dan menambahkan panel surya agar bisa mengambil energi dari matahari dan baterainya akan selalu terisi tanpa perlu men-charge lagi. Jika tongkat digunakan di luar ruang, dan terkena sinar matahari secara otomatis ini akan mengisi dayanya dengan sendirinya. Dan ini bisa digunakan dalam keadaan padam, meskipun belum bisa digunakan dalam keadaan hujan” jelas Jarot
Jarot berharap tongkat dengan daya hingga 1500mA yang dia ciptakan ini bisa bermanfaat bagi orang-orang di sekitar, terutama orang-orang yang mempunyai latar belakang ekonomi kurang mampu. Dia ingin memberikanya dan melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau orang yang mempunyai masalah dalam penglihatanya itu bisa berjalan sendiri tanpa membutuhkan bantuan orang lain. Barulah dia bisa tersenyum lega.
Jarot Bangun Purnomo akan dikukuhkan bersama 790 mahasiswa lainnya dari jenjang S-1 (Sarjana), S-2 (Magister), dan S-3 (Doktor) dalam Wisuda Periode I UNTAG Surabaya 2018 pada Sabtu, (03/03/2018). (Um)
https://untag-sby.ac.id |
Komentar
Posting Komentar