Jurnal Persona UNTAG Surabaya Raih Akreditasi SINTA Peringkat 4

 

Sumber Foto: Dok.Humas Untag Sby
 
Jurnal Persona yang dikelola oleh Fakultas Psikologi UNTAG Surabaya dengan Ketua Tim Pengelola Jurnal, Suhadianto S.Psi., M.Psi., Psikolog, mendapatkan akreditasi versi Science and Technology Index (SINTA) dari Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementrian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Hal itu sesuai dengan keluarnya hasil Akreditasi Jurnal Ilmiah Periode III Tahun 2018 dan telah diterbitkannya Surat Keputusan Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementrian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi Nomor 34/E/KPT/2018 yang ditetapkan pada tanggal 10 Desember 2018.

Fakultas Psikologi UNTAG Surabaya sendiri mengelola dua jurnal online: Persona dan Fenomena. Jurnal Persona mengelola artikel hasil penelitian dalam bidang Psikologi Pendidikan, Perkembangan dan Klinis. Sedangkan jurnal Fenomena mengelola artikel hasil penelitian dalam bidang Sosial dan PIO (Psikologi Industri dan Organisasi).

Ditemui diruangannya, Selasa (18/12), Dekan Fakultas Psikologi UNTAG Surabaya, Dr. Suroso, M.Si., Psikolog merasa bersyukur atas pencapaian salah satu jurnal online yang dikelola oleh Fakultas Psikologi tersebut. Ia berharap jurnal Fenomena mampu menyusul mendapat akreditasi SINTA. “Yang jelas ini mutlak dibutuhkan untuk adanya jurnal yang terakreditasi. Jenjang ini mudah-mudahan lancar. Kalau sekarang di peringkat 4, mudah-mudahan makin meningkat,” tuturnya. Diharapkan dengan terakreditasinya jurnal Persona dapat memicu jurnal lainnya baik di Fakultas maupun Prodi lain di UNTAG Surabaya untuk bisa menjadi jurnal ilmiah terakreditasi.

Sementara itu, Suhadianto S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Ketua Tim Pengelola Jurnal mengatakan bahwa ada banyak standar yang harus dipenuhi agar mampu mendapat akreditasi sinta Kemenristekdikti. “Ada standar yang dinilai supaya bisa masuk di SINTA Kemenristekdikti. Dinilai dari pengelolaan jurnal, alur dalam mengirim artikel, review sampai kemudian diterima dan diterbitkan, semua harus lewat online. Jadi menggunakan Open Journal System (OJS),” ungkapnya.

Selain itu, konten dan juga tim review jurnal menjadi salah satu poin penilaian. “Untuk bisa masuk SINTA, reviewer jurnal tidak boleh hanya berasal dari UNTAG saja, lebih banyak dari perguruan tinggi lain. Untuk jurnal Persona ini reviewer nya dari 9 Perguruan Tinggi lain. Dan itu perlu ditambah terus,” jelasnya. Kedepan ia optimis mampu memperbaiki konten jurnal dengan selektif memilih artikel yang masuk. “Jadi kalau ada artikel yang kebaharuannya kurang, bisa kita tolak karena yang dilihat tadi artikel ini ada kebaharuan atau tidak. Jadi secara konten bisa diperbaiki,” terangnya. (ua/aep)

www.untag-sby.ac.id 

 

Komentar